Pernah, dulu, dulu sekali, aku pernah memendam rasa pada seseorang
yang saat ini menjadi sahabatku. Perasaanku bukanlah perasaan biasa, karena
perasaan itu menyiksaku pada setiap malamnya. Setiap hari ingin selalu menyapanya,
ingin selalu bersama dan ingin selalu ada untuknya.
“I love You” kataku pada suatu ketika. Akhirnya kata itu meluncur dari bibirku. Tak sanggup lagi aku
memendam rasaku. Perasaan ini perlu diungkapkan, bukan dipendam. Aku mengungkapkan itu meski aku harus menanggung malu karenanya. Malu pada diriku, malu pad dia yang kemudian telah menolakku.
"Please don't say you love me" balasnya.
"Tapi kenapa?" tanyaku kemudian.
Dia terdiam. Aku menunggu tak sabaran.
"Aku pun mencintamu, tapi aku ingin menjadi temanmu. Tak bisakah kau melakukan ini untukku?" pintanya.
"Kenapa?" tanyaku lagi tak percaya.
Dia menghela nafas panjang, ada keraguan dari sorot matanya.
"Karena aku takut saat kita berisah, kita akan tak lagi saling menyapa, seperti dengan cintaku sebelumnya."
10 komentar:
yaahhhh...... kirain beneran.. ternyata fiksimini...
waaah keren nih keren vas...aku suka fiksi mu yg ini !!
udah berapa litaer air mata untuk nulis ini? [LAGI] !!!!!!!!!
hahah
@Risah:
ini tantangan dr NlisBuku. temanya untittle. lagunya seperti dalam kisah ini. :)
@Fian:
makasih ya....
aku juga suka yg ini. hehehe
@Sabda:
gaknyampe seliter kok. waktunya dibatasin 30 menit sih... hehehe
sahabat jadi cinta nih ceritanya??
sma dong kyk si ahmad,,hahaha kereen nih,,tumben sya bisa ngerti,,wkwkwk
Vas, saran gue,klau sahabat jangan dipacarin, nanti klau putus malah menjauh, gak mau lagi dekat sama lo. Itu rasanya sakit banget kan?
@iva:
masa baru ngerti sih? biasanaya gak ngertiin kamu ya? hehehe
@Robianus:
iya juga sih....
tapi ini kan fiksi mini, bukan asli. jadi gimana ya....
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!