It was My Birthday

Hi, masih ingat denganku? aku harap kau masih mengingatku. Kalau kau membenciku, semoga saja kau tak melupakanku. Kalau mungkin kau sudah melupakanku, semoga saja kau tak melupakan bahwa kita pernah bersama, dulu. Terdengar egois, ya?

Sebenarnya tidak jika saja kau mengerti dan mau memahami. Permintaanku tak banyak, keinginanku bisa ditebak. Tapi kau tak pernah menyoba, kau tak pernah mengerti dan tak mau mengerti.

Sejauh ini, selama hubungan kita, kau selalu ingin dipahami, kau selalu ingin dimengerti. Padahal aku juga menginginkan seperti apa yang kau ingini. Tapi kenapa kau tak pernah mengerti?


Apakah salah jika aku berharap lebih padamu? 

Sekarang aku ingin jujur padamu. Setelah sekian lama kita berpisah, saat ini mungkin saat yang tepat bagiku untk memberi penjelasan padamu. Jika kau masih marah padaku, setidaknya permasalahan kita sudah lama berlalu. Hidup terus berjalan, bukan? masa lalu  biarlah berlalu. Saat ini aku hanya ingin memberitahumu, kenapa aku tiba-tiba berubah pada saat itu.

Kau ingat sekarang tanggal berapa? hari ini adalah hari yang sama seperti 2 tahun yang lalu, saat kejadian itu berlalu. Kau ingat, bukan? pasi kau mengingatnya. Saat itu adalah hari ulang tahunku. Tidak salah kan jika aku berharap lebih padamu?

Hari jadiku, hari kelahiranku. Aku berharap kau orang pertama yang akan mengucapkan itu, tapi harapan itu tak berlaku padaku. Kau lupa atau pura-pura lupa, aku tak tahu. Satu hal yang aku inginkan darimu, sebuah ucapan selamat dari bibirmu.

It was My Birthday. Tidak salah kan jika aku berharap lebih saat hari jadiku?