Bitter Sweet Memory

Kita pernah berjanji, kita akan saling setia hingga maut memisahkan kita. Janji itu tak akan pernah aku lupa, sampai kapan pun. Bahkan saat kita tak lagi bersama pun, aku masih mengingat janji itu. Inilah yang sekarang terjadi padaku. Janji yang seharusnya batal karena kita tak lagi bersama, aku tak bisa melupakannya begitu saja.

"I have died everyday Waiting for you" bisikku dalam hati. Berkali-kali aku meyakinkan hati tuk menerima perpisahan yang telah terjadi. Tapi hati kecilku berkata lain. Dalam hatiku, dari lubuk hatiku yang paling dalam aku sudah menanamkan sebuah kepercayaan, keyakinan yang tak mungkin aku batalkan, aku mencintanya. Akan selalu mencintainya.

Akan aku lakukan, biarpun aku akan melakukan sebuah penantian yang panjang. Meski nantinya jika penantianku itu akan berakhir dan tak pernah memihak padaku, tapi aku akan tetap melakukan itu. Ini karena janjiku padamu, "I have loved you for a thousand years, I'll love you for a thousand more"

Kenangan manis bersamanya, perasaan pahit saat ditinggal olehnya. Biarlah itu akan simpan dalam hatiku. biarlah semua itu akan menjadi salah satu cerita dalam perjalanan cintaku. Pahit-manis, bitter Sweet memory bagiku.

Biarlah setelah penantian panjang itu, meski pada akhirnya aku tetap saja tak bisa bersamanya, aku akan tetap menerima. Itulah jalan hidupku, apa yang aku inginkan tak selamanya sejalan.

"I have died everyday Waiting for you." Penantian yang sangat panjang, bukan? Painful but true.