Pengalaman Beli Kondom *eh

Sabtu kemarin, iseng-iseng Javas ngetweet kalimat aneh di twitter. Niatnya sih bukan cari sensasi, tapi emang lagi pengen berbagi aja. Kalo ada yang menanggapi tweetku itu, ya gak masalahlah! Gak banyak sebenarnya yang mention tweetku, hanya beberapa saja, malah ada yang sengaja mengirimkan lewat DM karena mereka ingin lebih bnayak tahu maksud tweetku. Sebut saja mereka #Kepo, aslinya emang begitu, kan? :D

Bagi yang gak sempat membaca tweetku, kemarin itu Javas ngtweet kayak gini nih.... "Barusan beli Kondom. #eh"

Emang sih, sebenarnya Javas kemarin abis beli kondom. Iya, Javas baru aja beli kondom. Yang belum tahu apa itu kondom, liat aja gambar paling atas, seperti itulah bentuknya. Kondom merupakan alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.

Trus, kenapa Javas beli alat kontrasepsi itu? 

Itulah yang menjadi pertanyaan dari sebagian orang yang membaca tweetku itu. Secara pribadi, Javas juga gak tahu kenapa tiba-tiba ingin membeli barang berbahan dasar dari latex itu. Iseng, mungkin. Nyari sensasi saat membelinya juga salah satu alasanku. Biasalah, anak SMA emang gini, rasa penasarannya emang tinggi banget. Saking tingginya, kadang terlalu berlebihan dan kejahuan dalam melangkah. Javas sadar itu, karena dalam beberapa hal memang Javas pernah mengalami hal seperti itu.

Kembali ke masalah tweet tentang kondom itu, ada yang penasaran, untuk apa sebenarnya Javas membeli alat itu. Javs sih jawabnya enteng aja, untuk mainan. Iya, untuk mainan. Ditiup, diisi angin biar terbentuk seperti balon. Soalnya ada sobat yang lagi ulang tahun dan nyari-nyari balon buat ulang tahun kagak nemu, jadinya harus pakai itu sebagai gantinya. hahaha #abaikan

Sobat blogger, kalian pernah beli kondom gak sih? seru lho... kemarin itu Javas harus berpura-pura gak bersalah untuk membeli itu. Gayanya sih cari barang keperluan lain dulu, padahal intinya hanya satu, beli kondom.

Setelah memilih barang-barang yang sebenarnya gak penting banget, pas mau bayar barang gak penting itu, tangan meraih kotak ajaib di samping kasir. Kondom emang letaknya deket banget dengan kasir, jadi nunggu kasir kosong aja, abis itu langsung cepet datangin kasirnya agar cepet dimasukin ke kantong plastik. Gak enak aja kalo dilihat banyak orang. hahaha

Inilah daftar belanjaanku kemarin.

Deg-deg-an juga lho beli kotak kecil itu. Baru pertama, coba-coba, dan ternyata berhasil juga. Wah, ini namnaya pengalaman tak terlupa pokoknya, apalagi status masih SMA. Kok pegawainya gak negur Javas ya? kan masih di bawah umur..... *tanya kenapa?

Trus, setelah berhasil membelinya, sekarang kondom itu untuk apa?

Sampai sekarang Javas juga belum tahu, mau diapain kondom itu. Mau dipake, tapi gak tahu cara pakainya. Gak dipakai, udah dibeli. Ada yang menyarankan untuk dibuang aja sih, tapi kan sayang banget. Tanggal kedaluarsanya masih lama lho... sampai tahun 2017. Jadi masih ada kesempatan lama kan sampai barang itu benar-benar diperlukan suatu saat nanti. #eh