Never be The Same

Dalam hubungan percintaan, mungkin akulah satu-satunya orang yang lebih mempertahankan sebuah prinsip daripada mengedepankan sebuah perasaan. Saking ketatnya prinsip yang aku pegang, banyak kisah percintaanku berakhir meski masih dalam hitungan jam. Yup, dalam hitungan jam aku pernah memutuskan sebuah hubungan yang baru dimulai. Semua karena prinsip yang ternodai.

Sangat disayangkan, mungkin. Tapi pengalaman dalam sebuah hubungan yang didasari atas pemakluman kekasih meski telah melanggar prinsip adalah sebuah dosa. Sekali melanggar, dia akan melakukan hal yang sama berikutnya. Mungkin di depan kita dia tak akan berani menunjukkannya, tapi di belaknag kita, mungkin dia bisa saja melakaukannya tanpa sepengetahuan kita.

Bukannya aku egois, tapi bagiku, prinsip adalah prinsip. Selama prinsip itu dipegang, maka semua akan berjalan sesuai jalan yang dinginkan. Tapi jika sudah dilanggar, berarti dia tak sungguh-sungguh dalam menjalin hubungan. 

Syaratku tak banyak kok dalam menjalin hubungan, hanya sebuah kepercayaan. Saling percaya, tak ada kebohongan di anatara kita. Jika syarat yang kuajukan dilanggar, maka tak ada lagi yang harus dibicarakan. Aku adalah laki-laki pemegang prinsip, lebih baik berpisah daripada aku dibohongi, apalagi dicurangi. Lie to me once, and it will never be the same.

.