Kamis, 24 Januari 2013

It's Not You... It's Me!



Orang bilang, aku ini orang yang tipe laki-laki yang perasa. Saking perasanya jadi terkesan cengeng. Mungkin ada benarnya, mungkin juga ada kaitannya dengan sifat melankolisku, jadinya semakin menambah kesan rapuhnya aku. Aku senndiri tak bisa menolak, aku memang gampang banget mengaduk-ngaduk perasaan, meski itu bukanlah aku yang sebenarnya. Laki-laki yang perasa, tapi bukan tuk terluka.

Ada yang bilang, aku ini tipe laki-laki yang mudah jatuh cinta. Tapi sayangnya bukan tipe laki-laki yang mudah melepaskan setiap cinta yang pernah masuk dalam kehidupanku. Bukan tipe setia sebenarnya, karena aku mudah sekali tuk jatuh cinta. Egois atau serakahkah aku?


Satu lagi sifat yang aku miliki yang mungkin ini menggambarkan siapa aku sebenarnya. Aku ini adalah laki-laki yang pemaaf, tapi bukan untuk melupakan. Sebagai insan yang tak luput dari salah, aku bisa memakluminya. Makanya aku gampang sekali untuk memaafkan kesalahan orang. Tapi sayangnya, ketika sekali orang itu melakukan kesalahan, aku mencatatnya dalam memoryku lebih kuat dari pada siapapun. 

Inilah aku yang sebenarnya, tak jadi soal jika banyak yang membenciku. Tapi aku yakin, pasti ada hal positif yang aku punya tuk dibagi dari sifat anehku ini.  I'm easy to feel, but not to fall. I'm easy to love, but not to let go. I'm easy to forgive, but not to forget.


38 komentar:

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

forgiven, but not forgotten.. gitu ya jav :)

Meykke Santoso mengatakan...

I'm easy to feel, but not to fall. I'm easy to love, but not to let go. I'm easy to forgive, but not to forget.

tapi Vas, kalo selalu berpedoman pada ini juga nanti susah kitanya...mudah mencintai tapi tidak mudah melepaskan kalau padahal orangnya ingin dilepaskan... *abaikan

Willi Anugrah mengatakan...

sama bang gue juga orangnya pemaaf, tapi nggak mudah ngelupain sesuatu,
udah bang lupain aja, move on move on,

permaisuri mengatakan...

galau terus sih?
move on dong..
jangan sia-siakan masa muda kamu

Iva Mairisti mengatakan...

Eeeaaakkkkk ya lah tuh, gw gak tau knp sllu skit hati bca tulisn lo vas, smua sifat "aku" yg lu smpaikan hmpir mrip sma mntan gw, aaaakkk walaupun fiksi, kdang gw nyesek bacanya :'(

Ginty Intan Mawarti mengatakan...

aku juga gitu, ingat selalu kesalahan yang orang buat ke aku..
tapi aku pasti memaafkan orang itu..
hanya saja, aku selalu mengingatnya..

Han Chaniago mengatakan...

gue bingung mau komen apa..

ini beneran ttg diri lu kan?

Hanamilia mengatakan...

I'm easy to feel, but not to fall. I'm easy to love, but not to let go. I'm easy to forgive, but not to forget= your strong :)

Edot Herjunot mengatakan...

lo bukan tipe yang mudah melepas cinta vas?
terus yang kemarin baru jadian dua jam terus putus?
bukan cinta ?

duuuh .... km kok cowok yang susah dipahami siiih ..
aaah ...

Unknown mengatakan...

gak pernah sia sia baca postingannya om javas

Elyna Fazriyati mengatakan...

jadi diri sendiri itu memang lebih baik :)
kalo kita jadi orang lain, kasian ntar orang lainnya jadi siapa.. hihhihiii...
tetap SEMANGAAAAAAAAAAAAT!!! :)

Rizky Nandang mengatakan...

sifat orang kan beda", ada positif dan negatifnya. omongan orang mah gak usah difikirin, yg penting kembangkan trus sifat positifnya bang :D

Rainilamsari mengatakan...

Hartina kang javas ieu téh melankolis nya.......
Kawas akang abdi u,u

Dio mengatakan...

Gue juga tipe cowok yg pemaaf sob!
Sifat lu gak aneh kok, memang semua orang itu berbeda2...

Rinem mengatakan...

setiap manusia itu sama kayak mesin, punya spec dan kapasitas operasional masing2 dan elu dijadikan kayak gitu y emang spec elu itu, dinikmatin aja sebab setiap orang punya daerah teritorial kerja masing2

Ina Rakhmawati mengatakan...

That is you :-D
Saran dr org, ambil yg postif en bersifat membangun ajaah..
Kalo nada2 yg berkesan sirik, gak usah dengerin..

Unknown mengatakan...

Yup, seperti itulah maksudku. :)

Unknown mengatakan...

mungkin bagi orang lain, iya. tapi utk fiksi ini, kaykanya tidak. hehehehe

Unknown mengatakan...

Tenag aja, ini hanya Fiksi mini kok. gak ada yg lain. :)

Unknown mengatakan...

Ini fiksi aja, mbak. tenang aja. :)

Unknown mengatakan...

dan moment paling asyik yg bikin pambacaku nyesek itulah yang aku tunggu. hahhaha

Unknown mengatakan...

hanmpar semua orang punya hal seperti ini. belajar dr pngalaman kali ya...

Unknown mengatakan...

Sekali lagi, ini FIKSI MINI. bukan aku yg sebenarnya. :)

Unknown mengatakan...

Thank you :)

Unknown mengatakan...

ya allah.... kan udah dibilang, ini FIKSI MINI. coba deh baca tag line blogku "Hidup adalah panggung sandiwara, blog ini adalah bagian dari panggungku untuk berperan seperti apa yang aku mau. What if life were more like theather?"

kalo dah baca itu, pasti ngerti deh postingaku modelnya seperti apa. aku gak seribet seperti dalam postingaku itu. yakin deh!

Unknown mengatakan...

makasih....
pantau terus postinganku ya....
tiap hari selalu ada yang baru lho...

Unknown mengatakan...

makasih!

Unknown mengatakan...

Yup, masuk banget tuh!

*dicatet*

Unknown mengatakan...

Iya, kalo melankolis biasanya kebawa dalam menulis. suka yang galau-galau githu deh!

Unknown mengatakan...

*peluk, kecup*

Unknown mengatakan...

Yup, dan aku menikmatin banget sifat ini. :)

Unknown mengatakan...

Bangeeeet! terlalu banyak orang bilang negativ, gak baik buat kesehatan. jd gak usah didengerkan. hehehe

Amira Rachmatillah mengatakan...

ternyata fiksi mini to , ku kirain beneran soalnya dalem banget tuh emosi pas mbaca

zhanaz48 mengatakan...

Hanya ingin memberitau kaLo blog sobat udah nancep di blog kuw...

SaLam keNAL yachhh...

Unknown mengatakan...

lagi-lagi ini fiksi, andaikan ada lelaki seperti itu -_-
betapa ruwetnya dunia ahaha

Unknown mengatakan...

tertipu diong! maaf ya... :)

Unknown mengatakan...

makasih....
salam kenal juga ya....

Unknown mengatakan...

hahhaha... maaf ya kakak... :)

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!