Hujan dan Teduh

Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.

Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan....


***** 

Rada nyesel juga sebenarnya, kenapa saat itu Javas tidak jadi ikut lomba yang diadakan oleh Gagasmedia. Setelah tahu hasilnya rat-rata biasa aja, jadi makin nyeselnya. 

Sebagai fans terbitan Gagas, Javas punya novel Teduh dan Hujan ini gara-gara kepincut tulisan di cover depannya, "Juara pertama 100% roman asli Indonesia." Siapa yang tak tertarik coba kalo melihat tulisan itu di atasnya. Dari ribuan pengirim dan yang ikutan, kemudian tulisan Wulan Dewatra terpilih sebagai pemenang alias juara pertamanya. Dari ketiga pemenang yang dibukukan, Javas punya semua. Yah, Javas memang lagi mengkoleksi sekaligus mencari inspirasi dan model tulisan yang diinginkan oleh Gagas. Kali aja Javas bisa ikutan nulis dan dibukukan seperti penulis-penulis sebelumnya, kan keren tuh! Doakan Javas ya, moga tulisan Javas cepet kelar dan dapat diterbitkan ama Gagas. Abisnya ngebet banget karyaku bisa diterbitkan nih…. 

Hujan dan teduh bercerita tentang tokoh bernama Bintang. Penceritaan dalam novel ini memakai alur maju mundur yang selalu Javas suka. Ceritanya nanti ada kisah SMA dan kisah masa Kuliahnya. Saat SMA, konflik berputar tentang hubungan Bintang dengan seseorang yang dekat dengannya. Hubungan mereka sangat-sangat tidak wajar. Dari ketidak wajara inilah yang menurut Javas novel ini terpilih jadi pemenangnya. 

Kemudian cerita berpindah di masa Bintang kuliah. Ceritanya berputar hubungan Bintang saat menjalin asmara dengan Noval . Sekali lagi, hubungan mereka juga tidak wajar. Sebenarnya kalau sekarang sih wajar-wajar aja, udah jamannya kali ya… tapi menurutku kisah cintanya kebablasan aja kalau sampai terjadi hubungan yang ehm ehm di salah satu kamar kost-annya. Tapi menurutku Wulan Dewatra, saat menuliskannya masih tergolong wajar kok. Gak terlalu vulgar seperti novel dewasa yang pernah Javas baca sebelumnya. 

Secara alur, novel ini gaya penulisannya jarang dijumpai di dalam cerita novel-novel remaja. Bahasanaya masih dapat dipahami dengan mudah dan gak ribet. Meski Javas suka dengan novel ini, tapi sedikit gak suka juga.

Menurut Javas tokoh utamanya, Bintang, sifatnya terasa sangat datar. Sepertinya dia tidak memiliki emosi sama sekali. Kalaupun ada, rasanya tidak digambarkan dengan jelas sehingga susah sekali untuk bersimpati. Dia lebih sering cuek, diam, dan terkesan tidak punya jiwa. Padahal harapan Javas sih dia bisa melakukan apa saja, mengingat dia punya hubungan yang tdak wajar di masa SMAnya. Setahuku, orang-orang yang punya hubungan tidak wajar lebih punya sifat pemberontak dalam kehidupan sehari-harinya. Tapi dalam tokoh ini, sekali lagi dia terlihat cuek dan terkesan dingin. 

Kemudian banyak tokoh yang muncul tapi hanya sekedar nongol aja, tanpa kontribusi apapun di dalam cerita. Si Kaila, yang seharusnya punya peran yang banyak dalam novel ini jatahnya juga sedikit sekali. Padahal Javas pengen tahu lebih hubungan mereka. 

Secara keseluruhan, Javas suka dengan novel ini. Meski sukanya hanya biasa-biasa aja. Tapi dua hal yang Javas suka dari novel ini, hubungan yang tak biasa dan happy ending. Yup, Javas penggemar novel yang happy ending.

****

Judul: Hujan & Teduh

Penulis: Wulan Dewatra

Jumlah Halamanan: 256 hlm

Ukuran: 13 x 19 cm

Harga: Rp43.000

.