Dulu aku pernah memuja senja, hingga tak ada kata yang aku ucap selain kata kagumku atas kehadirannya. Setiap hari, lebih dari sepuluh kalimat akan terucap dari bibirku, menggambarkan betapa kagumnya aku pada senja. Tapi itu dulu, dulu sebelum akhirnya kisahku berakhir dengamu.
Sekarang aku membenci senja, dan semua bermula darimu. Kamulah yang membuat senjaku penuh warna, tapi semua itu tak berlangsung lama. Kenapa kau lakukan itu padaku, padahal kau pernah berjanji tak akan meninggalkanku.
Kini aku membenci senja, seperti aku membencimu. Aku tak tahu alasannya, kenapa aku bisa membencinya separah ini, padahal dulu aku mencintainya, aku dulu memujanya.
3 komentar:
Sepahit dan sepedih apapun senja melukai hati dan hari, aku harus mengakui, au tak pernah bisa sedetikpun membenci senja.
Di indah warnanya ada seribu kisah dan rasa yang mungkin saja, kita jadi lebih menghargai diri kita sendiri. Whatever, i love "Senja" :))
Iya, indah banget. saking indahnya moment itu selalu aku nantikan. :)
Iya, selalu suka senja nih...
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!