Truth or Dare

Sabtu selalu ada buku, Javas tetep berusaha agar setiap hari Sabtu bisa mereview buku. Dan yang beruntung hari ini untuk Javas review adalah Truth or Dare adalah Gagas Duet, novella dari Winna Efendi dan Yoana Dianika. Novel ini bercerita tentang pahit-manisnya sebuah persahabatan yang dibalut cinta segitiga.

Berkisah dimulai dari Alice, gadis penderita disleksia (penyakit yang berkaitan dengan salah satu fungsi otak) sehingga menyebabkan Alice sulit mencerna informasi. Panyakit yang dideritanya itu menyebabkan Alice tidak memiliki banyak teman. Bahkan saat SMA,beberapa teman-temannya mngolok-oloknya dengan menyebutnya si bodoh. Hal tersebut terus berlanjut sampai dia bertemu dengan Cat. Cat inilah yang nantinya akan membelanya jika ada yang mengolok-oloknya. Sejak pertemuan itulah mereka menjadi sahabatan.

Dalam novel ini kita akan menjumpai sebuah permaianan Truth Or Dare. Permainan Truth Or Dare adalah permainan favorit mereka berdua. Dimana Alice selalu memilih Truth dan Cat sebaliknya, memilih Dare. Permainan ini memang mengasyikkan, karena melalui permainan ini, mereka bebas mengungkapkan apa pun yang mereka ingin katakan. Meski kadang kejujuran tersebut membuat pihak lain tersakiti. 

Nah, konflik dimulai sejak hadirnya tokoh baru dalam kehidupan mereka, Julian. Julian menjadi teman sekelompok mereka berdua dimulai sejak mereka bertugas sekaligus setim dalam tugas Sejarah. Dan mulai saat itu juga mereka bertiga bersahabat. Alice, Cat, dan ditambah Julian.

Dari sertingnya mereka bersama, hingga akhirnya tumbuhlah benih-benih cinta di antara mereka bertiga. Tidak sadar tapi pasti, Alice dan Cat akhirnya sama-sama menyukai Julian. Tapi yang mereka berdua cintai, Julian, pada akhirnya lebih memilih Cat dibandingkan Alice, dan mereka berpacaran. Saat mereka pacaran, Cat tidak tahu bahwa sebenarnya Alice ternyata juga mencintai Julian. Seandainya asaja tidak ada inseiden, mungkin Cat tidak tahu bahwa Alice juga mencintai Julian. Karena insiden inilah akhirnya Cat memilih untuk meninggalkan mereka berdua.

Karena novel ini adalah novel duet, maka jalan ceritanya pun dibagi menjadi dua. Alice dipegang oleh Winna Effendy, sedangkan Cat dipegang oleh Yoana Dianika. 

Asal tahu saja, bagian Alice disini rapi banget jalan ceritanya. Bahasanya bener-bener udah kayak novel terjemahan yang enak dan nyaman dibaca. Sedang endingnya sendiri malah bikin Javas bengong. 3 kali mengulang-ngulang untuk meyakinkan endingnya udah selesai? gak percaya aja kalo endingnya sudah selesai.

Kalo di bagian Alice ceritanya mengalir dan enak banget buat dinikmatin, di bagian Cat sedikit ngeganjel githu. Cerita Cat ditulis lebih santai dari Alice, tapi jadi berasa kurang smooth kalau langsung dibaca setelah bagian Alice. 

Sebenarnya Javas masih penasaran sih dengan tokoh Julian. Dalam novel ini Julian minim banget, kurang mendalam karakternya, jadi kurang greget kehadiran tokoh ini. Padahal Javas pengen tahu banyak tentang tokoh ini lho...

Over all, Javas suka novel ini. Selain berkisah tentang frienship and love triangle-nya yang keren, kisah tentang family and bullying juga bagus buat pengetahuan tambahan. Terutama bullying, issu ini memang dekat banget dengan dunia remaja, seperti kehidupan Javas di dunia nyata.

.