Laki-laki yang Tak Dianggap

Sobat Blogger, pernahkah kamu ngalamin suatu kejadian yang dirimu tak dianggap sama sekali? sudah tanya baik-baik, dan pertanyaanmu dianggap hanya angin lalu saja?  Kalo Javas, baru saja Javas ngalamin yang namnaya lelaki tak dianggap. Nyeesek, sumpah nyesek banget.

Sebulan ini Javas tergabung dalam rekrutmen anggota baru dalam organisasi yang javas ikutin di sekolah. Dalam organisasi tersebut ada panitia untuk merekrut anggota baru. nah, Javas kebagian tim publikasinya. Sebagai orang yang ditunjuk sebagai ketua tim, tentu dong Javas membagi beberapa tugas kepada temen yang ada dalam tim tersebut. Tugasnya sudah dibagi dari sebulan yang lalu. Dan semua sepakat. 

 Nah, mendekati hari H, ternyata beberapa hal yang harusnya sudah jadi dan sudah dipajang ternyata belum terpasang sama sekali. Javas udah meannyakan berkali-kali, kapan kepastiannya akan dipasang, kapan pamfletnya akan jadi? bukannya dijawab, ternyata pertanyaanku hanya dianggap hanya angin lalu. Sumpah, seperti ngomong ama tembok aja, kagak dianggap.

Mau tidak peduli, tapi aku kepala timnya. Mau mengintrogasi, serba salah kalo mereka aja gak mau disalahkan. Javas jadi serba salah sekarang. Sumpah, pengen banget ninggalin organisassi ini. Ini bukanlah kali pertama tugas yang udah Javas delegasikan ke mereka diabaikan, tapi sudah kesekian kalinya. Dan intinya tetap sama, Javas tetap sebagai laki-laki yang tak dianggap. D*mn, I hate this!

Ya sudahlah, lagi gak pengen merisaukan hal yang kayak githuan. Yang penting niatku untuk menegur itu adalah baik, demi organisasi. kalau pun gak dianggap, terserah.