Ada Kekerasan Terhadap Perempuan di Video Terbaru PSY - GENTLEMAN

Tahun lalu, dunia seakan gempar dengan kemunculan video Gangnam style dari PSY. Youtube dipenuhi dengan video-video yang menirukan bagaimana serunya ber-gangnam style. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun sepertiinya kena virus kepopulerannya. setelah sempat tergantikan beberapa saat dengan Harlem Shake, beberrapa hari ini sepertinya youtube akan dramaikan lagi dengan kehadran tarian terbaru dari PSY. Pasalnya tanggal 13 April kemarin PSYtelah meluncurkan single terbarunya, Gentleman.

sejak diluncurkan tanggal 13 kemain, hari ini video "Gentleman" sudah ditonton 110.862.182 di youtube. Itu baru yang resmi., masih bnayak lagi video-vedio yang laing yang seru yang diungguah oleh para penggemarnya.

Mengusung konsep dengan videonya yang berhasil booming itu, PSY tetap menagandalkan bagaimana dia menggodai beberapa orang tanpa merasa bersalah sama sekali. Bahkan setiap kali berhasil membuat usil, dia malah terbahak-bahak.

Dibalik keusilannya dan sengsaranya orang yang diusili tersebut, banyak orang yang terhibur, termasuk Javas. Tapi setelah dilihat beberapa kali, kok jadinya Javas jadi eneg juga ya.... Pasalnya di beberapa scan dia dengan terang-tearngan melecehkan wanita dalam video klip tersebut.

Seperti yang kita tahu, beberapa saat yang lalu di beberapa belahan dunia mengkampayekan suatu gerakan One Billion Rising: Komitmen Perempuan Sedunia Melawan Kekerasan. OBR muncul 14 Februari 2013 sebagai gerakan mobilisasi perempuan sedunia untuk melawan kekerasan yang menimpa mereka. Tentunya gerakan OBRtersebut belum hilang dari ingatan kita bersama.

Anehnya, hanya beberapa bulan saja setelah perayaan tersebut, PSY kini meluncurkan video terbarunya yang isinya jelas-jelas telah melakukan kekerasan epada perempuan. Kalau ingin bukti, berikut video yang berhasil Javas capture yang menggambarkan PSY telah melakukan tindak tak senonoh terhadap perempuan.

1. Adegan di tempat Gym
Disini jelas digambarkan PSY menombol alat yang digunakan oleh perempuaan yang mengangkibatkan sang perempuan terjatuh. Alih-alih menolong, dia malah tertawa terbahak-bahak melihat sang perempuan terjatuh.



2. Adegan di Caffe
Ketika sang perempuan sedang menyeruput minumannya, tiba-tiba PSY dengan sengaja menyenggol cangkir sang perempuan yang mengakibatkan dia tersedak dan menumpahkan minumannya. Lagi-lagi, PSY tertawa terbahak-bahak.



3. Adegan di perpustakaan.
Seakan tak jera telah melukai perempuan-prempuan sebelumnya, adegan ketiga PSY juga melakuakn tindakan menjijkan terhadap perempuan. Sengaja kentut dan menyodorkan bau kentut yang ada di tanggya kepada perempuan yang tengah asyik membaca. Lagi-lagi, PSY hanya tertawa tanpa ada rasa berdosa.



4. Adegan berjemur
Dalam adegan ini PSY mengolesi perut perempuan dengan minyak tabir surya mungkin, meski tak melakukan keusilan, tapi disini terlihat banget jika sang perempuan dilecehkan karena dijadikan objek adegan sexual secara tidak terang-trangan.



5. Adegan menarik tali BH
Sepertinya belum puas telah melakukaukn perempuan sebagai objek sexual, di adegan ini PSY terang-terangan menarik tali BH sang perempuan yang tengan berjemur. Setelah melakukannya, lagi-lagi dia tertawa terbahak-bahak tanpa ada rasa bersalah.



6. Adegan menarik kursi
Keusilan demi keusilan yang ditujukan kepada perempuan terus berlanjut. Kali ini menimpa teman dinnernya. Ketika hendak duduk, bukannya mempersilahkan duduk, tapi kursinya malah ditarik menjauhi sang merempuan yang mengakibatkan sang perempuan terjatuh. Berhasil melakukan tindakan bodoh itu, lagi-lagi PSY hanya terbahak-bahak.




Gak tahu deh, video Gentleman ini sepertinya penuh dengan tindak kekerasan yang ditujukan kepada perempuan. Dan anehnya, tindakan itu dianggap sebagai lelucon. Padahal jelas banget, kekerasan kepada perempuan bukan lagi untuk bahan bercandaan. Itu sudah masuk pelanggaran. Tapi anehnya, banyak banget yang melihat dan menikmati lelucon-lelucon yang tidak lagi lucu ini. Kalau dalam video-video semacam ini dibiarkan begitu saja, maka dalam dunia nyata pastinya akan lebih banyak lagi yang mengin menirunya. dan lagi-lagi, perempuan yang menjadi korbanya.