Selasa, 26 Maret 2013

a Letter to My Ex


Aku tahu sedari dulu, aku hanya membisu. Aku tak ingin hatiku semakin sakit karna aku mengetahui hati- yang hanya memanfaatkanku. Setinggi-tingginya aku berharap, kalau hatinya tak ada untukku, apa manfaatnya bagiku? 

Sejak aku tahu cintanya palsu, aku membentngi hatiku. Bukankah cinta itu bukan hanya tentang memiliki, tapi juga berani untuk pergi atau ditinggal pergi? seperti itulah aku membentengi hatiku.


Meski terkadang aku berfikiran bahwa tak ada cinta untukku, kenapa aku masih saja berharap cinta kan datang padaku? jawabnya karna teradang hanya cintalah yang mampu menjawab luka dan bahagia, pun tanpa cinta bagiku membuatku tak memiliki apapun selain diriku.

Untukmu yang pernah ada dalam hatiku, harus aku ktakn sejujurnya padamu, aku mencintaimu tanpa ada keraguan sedikitpun, walau cintaku tak harus memilikimu. Tahukah kau kenapa aku bersikukuh daam cintaku paamu? karna bagiku mencintai adalah untuk cinta itu sendiri, tanpa pamrih apapun selain rasa syukur bahwa kita masih memiliki hati untuk mencintai.

Terima kasih untuk kesempatan yang telah kau berikan bagiku mengisi hatimu. Walau sebentar, kenangan itu biarlah tetap ku jaga sebagai bukti bahwa hatiku tak pernah mati tuk mencinta.



11 komentar:

Unknown mengatakan...

keren...keren....
"aq mncntaimu tnpa ada keraguan, walau cnta tak harus memiliki.." sedap kata2 nya....

Mas Alifianto mengatakan...

Simpan mawar yang kuberi, mungkin wanginya mengilhami...

Salam kenal

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

cikiciiiiewww.. akan tumbuh benih2 clbk nih nampaknya

Strongest Chopya mengatakan...

Sedih deh puisinya..
Masih aja mantannya diinget2..

Unknown mengatakan...

Galau om? Wuih, tulisannya sastra dewa banget :O beda banget sama punya saya. Apakah saya boleh belajar?

yoeniar'z mengatakan...

Puisi yang menyentuh

Unknown mengatakan...

Kok puisi?

*Tepok jidat*

Unknown mengatakan...

Kok OM? masih SMU lho....

*jedotin pala ke pintu*

Iva Mairisti mengatakan...

ajiaaa jiaaa ye lah tu, hati emang gak akan pernah berhenti mencinta kecuali kalau udah mati rasa :p

Dee mengatakan...

Eheem, jadi sendu bcanya :')

Hanamilia mengatakan...

kereeeeeennnn,,,javas.
suka bnget sama kalimat yg in "Bukankah cinta itu bukan hanya tentang memiliki, tapi juga berani untuk pergi atau ditinggal pergi?"

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!