Pernah, suatu ketika aku menjalin hubungan dengan seseorang. Kami dipertemukan dan dikat oleh yang namanya waktu. Kami berjanji, apapun yang terjadi dengan hubungan kami, kami akan menyelesaikannya dengan kepala dingin.
Ketika masalah pertama dalam hubungan kami muncul, kepala
dingin masih bias menyelesaikan hubungan kami. Kericuhan pertama yang menjadi
kerikil sandungan dalam hubungan kisah percintaan kita, berakhir tanpa ada
masalah apa-apa.
Selesai dengan permasalahan cinta pertama, dating lagi ujian
kedua dalam hubungan kami berdua. Saat itu untuk menyelesaikan masalah yang dating
ini sedikit sulit. Egoku dan egonya ternyata sama-sama kuat. Jika salah satu
tidak mau mengalah, maka hubungan yang lama jelas tidak akan berlangsung lama.
Selesai permasalahan kedua, ternyata menimbulkan
percik-percik api dari permasalahan selanjutnya, dimana kita sama-sama
mengalami suatu hal yang namnaya berkurangnya kadar kepercayaan kepada
masing-masing pasangan. Aku berusaha untuk mempertahankan hubungan cinta kita,
tapi semakin aku mencoba mempertahankannya, dia tetap ingin menghancurkannya.
Aku tidak memberinya kebebasan, terlalu mengekang padanya.
Padahal yang terjadi adalah, dia tidak mau berterus terang dan tidak mau diajak
berbicara secara baik-baik. Ada orang baru pastinya yang memicu hubungan kita,
dan aku tahu itu.
Kemudian aku berfikir sekali lagi, sebenarnya apa yang aku
lakukan ini tidaklah sebodoh yang orang lain pikirkan dan kata hatiku ucapkan.
Aku berusaha mempertahankan hubungan yang aku bina, sedangkan dia tetap
berusaha menghacurkannya, itu bukanlah sebuah tindakan yang bodoh. Inilah yang
pada akhirnya aku tahu, tindakan seperti ini dinamakan jatuh cinta.
20 komentar:
cinta emang gitu kek permen karet, pertamanya masih terasa manis tapi lama-kelamaan udah ga berasa lagi.
nah.. itu udah jadi bukti, buat apa mencari kesamaan dalam suatu hubungan, ego keras sama ego keras yang ga bakalan seleai tuh masalah. Harus ada yang ngalah aja.
oh ya.. beberapa kata ada yang ketinggal vas..
jadi gara-gara over protective ya?
lihai banget nih mas kalo ngomongin cinta, hehe
@Bayu:
hmmmm setelah dibaca-baca lagi, eang ada yang tertingal ya... hehhee
nah gitudeh namanya cinta vas~ tp over protektif gak baek lagi. jgn terlalu ngekang pasangan.. :|
love is blind, cinta itu budeg...emmm galau emang menular neh udah seminggu para blogger ngepost hal galau mulu...ahhahah
@Sabda:
mungkin. tapi seali lagi, ini fiksi mini :)
@Imam:
masa sih? biasa aja kaleee...
Ya namanya cinta ada-ada saja skenario "ambigu" yang memaksa sesorang untuk menikmatinya. Namun cinta itu butuh kejelasan.. karena kalo gak jelas.. saya ragu apa itu cinta..atau hanya sekedar syahwat berlabel cinta.
dalam menjalin suatu hubungan, tak perlu berjanji tuk tak saling menyakiti.
Tapi berjanji lah tuk tetap bertahan walau salah satu menyakiti. :D
Keren kan quote nya?
wkwkwk catat tu! Dari gue yang single xD
sabar aja deh yang pernah ngerasain gitu, rasanya lumayan sakit.., saling memahami, da mengintropeksi diri lebih baik
C.I.N.T.A
Celalu Ingin Nantikan Tambahan Angin.
Maksudnya cinta selalu menginginkan lebih dan lebih. Setelah kelebihan tersebut malah akan berkurang kepercayaannya dan timbullah kekurangan tersebut.
huhu.. jev, mirip banget sama aku..
udah dipertahanin sampe titik keringat penghabisan tp tetep aja kandas.. -_-
cemunguth eah jev ^^
pokonya jgn banyak berjanji utk menjadi yg terbaik, ckup brusaha menjadi yg terbaik aja :)
@Anwar:
beda prinsip kali ya... hehehe
@Nauval:
keren banget dah qouta lo, aku catet ya.... hehehe
@Danang:
iya deh, perli intropeksi kayaknya tuh!
@Rayen:
githu, kah? jd panasaran tambahan anginya. hehehe
@Cev:
kamu kandas juga ya... aku jg kandas. mengenaskan. :(
Heni:
aku coba ya.... kali aja tahun depan berhasil :)
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!