Terluka dan terluka lagi, mungkin itulah takdir yang ditulisankan Tuhan kepadaku. Bukan berperasangka buruk kepada Takdir yang telah dibuat-Nya, tapi aku harus bilang apa lagi, karena seperti itulah kenyataannya.
Dari setiap hubungan yang pernah aku bina, pasti berakhir
kandas di tengah perjalanan. Dari seluruh total kegagalan yang pernah aku
dapatkan, tak satu pun aku yang memutuskan. Aku selalu berada sebagai korban.
Menyesal? Tentu saja tidak. Mulai saat ini aku akan berusaha
mengikhlaskan kepergian demi kepergian dari semua percintaan yang hadir dalam hidupku.
Terdengar lucu barang kali, tapi harus aku akui itu.
Kau tahu, melepaskanmu adalah bukti bahwa aku lebih
mencintai hatiku daripada mencintaimu. Aku sedang menyelamatkan hatiku untuk
luka yang lebih jauh. Kau harus tahu itu!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!