Beberapa orang ditakdirkan untuk bertemu, mengenal dan jatuh cinta. Tapi tidak ditakdirkan untuk bersama.
Terlalu singkat. Itulah kisah cintaku untuknya. Kenalan, dan
beberapa saat kemudian dia menyatakan cintanya padaku. Aku, yang sedari dulu
mendamba datangnya cinta kepadaku terbuai alunan nada-nada cintanya, hingga
akhirnya aku terjatuh alam pelukannya.
Kebodohon pertama yang aku sadari, terlalu mudahnya aku
jatuh cinta pada pandangan pertama.
Entah setan apa yang telah membutakan mata dan hatiku, cinta
yang seharusnya tak hadir dalam hidupku saat usiaku semuda ini, tapi aku
menerimanya begitu saja, tak peduli apakah aku akan menyesalinya suatu saat
nanti, tapi aku tetap tak peduli. Aku dibutakan oleh cinta. Hadirnya terlalu
indah bagiku, aku silau dan aku terpesona akan senyum mansnya yang ditawarkan
padaku.
Aku mencintainya, sungguh aku mencintainya. Aku berikan
seluruh hati dan jiwaku padanya, meski tak seharusnya aku meakukan itu
untuknya. Inilah yang membuatku mengapa aku menyesalinya. Dan harus aku
katakan, ini adalah kebodohan keduaku, mencintainya terlalu berlebihan pada
dia yang tak sepenuhnya mencintaiku.
Sebulan dia membuatku terbuai. Tak ada tada-tanda bahwa dia
hanyalah dating untuk mempermainkanku. Aku percaya padanya. Apa yang dia
katakan, aku mempercayainya. Apa yang dia ceritakan, aku mempercayainya.
Kebodohonku nomor tiga, aku terbutakan oleh cinta. Aku terlalu percaya.
Kini dia telah pergi dengan membawa cintaku dan
kepercayaanku. Dia buang cintaku dan kepercayaanku karena hadirnya orang baru.
Dia tersenyum puas, aku di sini seperti orang gila mengharapkan dia mau kembali
ke pangkuanku.
Manusia bodoh. Itulah aku.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!