Kamarin aku bertemu dengannya. Di sebuah pemberhentian bus tempat pertama kali aku bertemu dengannya. Tak ada kata yang terucap di anatar kita. Aku sibuk dengan duniaku. Dia juga sibuk dengan dunianya yang baru.
Aku ingin sekali menyapanya, tapi aku juga terlalu gengsi
untuk memulainya. Jadi, aku hanya memaikan keypad blackberryku masih dengan
persaan mengharap kalimat sapanya.
Sedetik, dua detik, aku mencoba menunggu. Tapi sepertinya
dia tak juga menunjukkan tanda-tanda akan menyapaku. Aku mulai gelisah, dari
kejauhan bus yang akan aku tumpangi sudah kelihatan. Haruskah aku terus
menunggu, sedang aku ingin menyapanya lebih dulu?
Akhirnya tetap tak ada kalimat sapa yang aku inginkan
darinya. Dengan langkah gontai, aku masuk ke dalam bus dan duduk di salah satu
kursinya. Satu pesan masuk dan aku tahu benar siapa pengirimnya.
“Aku masih mencintaimu. Aku hanya tidak lagi menginginkanmu
menjadi milikku.”
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!