Dia ingin bertemu, tapi aku selalu bisa meyakinnya, aku terlalu sibuk untuk pertemuan pertamaku. Bnar adanaya, aku memang sibuk, sibuk menacri-cari aasan agar kita tak pernah beremu, agar kita tak pernah benar-benar bersatu. Aku belum siap untuk melakukan itu. Aku belum siap untuk melakukan dosa bersamamu.
Kemudian, semua kini berbalik. Aku memohon-mohon kepadamu agar kau berikan waktu sekejap saja untuk bisa bertemu. Sekali saja, sebelum
akhirnya kita berpisah untuk selamanya. Tapi akhirnya adalah sama, kau
menolakku. Tak ada waktu untukku, tak ada kesempatan bertemu walau itu untuk
terakhir kalinya bagiku. Kau selalu mencari-cari alasan, agara kita tak usah
bertemu. Mungkin itu hal yang terbaik, pikirmu.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!