Aku ingat, kau pernah bercerita panjang lebar kepadaku. Semua kisahmu, semua keluh kesah dan permasalahn hidupmu pernah kau curahkan kepadaku.
Aku, sebagai lelaki yang telah menyiapkan bahu untuk
bersandar saat kau membutuhkan, dengan suka rela mendengarkan dan mencoba
memahami permasaahnmu. Meski sejujurnya, aku pun ingin melakukan itu sesekali
waktu, tapi aku tak pernah lakukan itu. Laki-laki harus kuat, itu pikirku
dahulu.
Sampai sekarang aku masih suka tersenyum jika aku mengingat
masa-masa itu. Meski itu sudah lama berlalu, aku masih menyimpan memori-memori
kenagannku bersaamu. Dan aku bahagia telah mebjadi bagian dari semua itu.
Iya, aku bahagia pernah menjadi tujuan pertama dari
cerita-ceritamu. Harus aku akui, dulu semenyenangkan itu saat aku masih
bersamamu.
9 komentar:
Jadi kebayang diri sendiri yang pernah mengalami hal seperti itu. Cuma kelikannya aja, akunya yang sering denger curhatannya bukan dia :D
aku suka bagian yang ini "aku bahagia pernah menjadi tujuan pertama dari cerita-ceritamu. Harus aku akui, dulu semenyenangkan itu saat aku masih bersamamu"
sering jadi temen curhat..
waw laki-laki harus kuat ya, hmmmmmmm minum ektra aja hahaha.... ah tapi ini tentang cinta sayangnya
hmmm...
kayaknya hari ini postingannya banyak yang galau-galau ya.. -.-
mesti mas rinem iki-,-"
Laki-laki harus kuat? apa laki-laki harus bisa nyanyi sambil pegang barbel?
so sweet.... beh, fiksi mini maneh...
kalo jadi sandaran cewek pas curhat itu rasanya gimana yaaa
kalau tentang cinta, pakai obat kuat aja ya bang ..wkwkwk
tiap berkunjung ke 'rumah'nya Javas, javasnya sedang galau..hhehehe..
ya sama sih Vas, tertatih tatih emang, tapi mau gimana lagi, hidup itu ke depan, bukan ke belakang kalau kata orang..
sing uwes yo uwes..move on! *ngomonggampangprakteknyasusah
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!