Dia datang lagi padaku. Ini adalah kedatangannya yang entah untuk keberapa kalinya. Masih sama seperti kedatangannya yang sebelum-sebelumnya, dia mengeluhkan tentang hubungannya. Sungguh, sebenarnya aku bosan dengan kisahnya. Aku bosan dengan ceritanya.
Roda terus berputar, tangis tawa datang dan menghilang. Jika dia sadar, dia tak akan selalu dan selalu mengeluhkan hubungannya itu padaku. Dulu aku juga sepertinya, mengeluhkan semuanya, tentang segala cerita yang tak sesuai dengan yang aku rencanakan. Tapi akhirnya aku sadar, semua pasti tlah digariskan. Hanya bisa menjalani dengan senyuman, meski itu tak pernah sejalan dengan jalan pikiran dan angan-angan.
Langit tak selamanya kelabu, jangan larut dalam haru biru. Sungguh, bila datang waktunya, semua itu kan berlalu. Dan matahari kan bersinar lagi, sinari hati yang tlah lama membeku.
Dia pikir hanya dialah yang merasakan itu, aku juga. Tahu kah kau, aku juga tengah terluka. Iya, aku juga mengalamai hal serupa sepertinya. Aku terluka, aku terluka karena cinta. Tapi tak ingin seperti dia, tak ingin bercerita karena aku tak mau semua orang tahu kisah lukaku yang ada dalam dada. Cukup aku yang tahu, bahwa aku pernah terluka karena cinta.
*
9 komentar:
wiiih anak sastra yaah ..
pantes , bahasanya kereeen :)
baguss sob ...
@Edotz
bukan anak sastra sih....
cuka tergila-gila dengan sastra aja. sering nglamun pas guru nerangin, hasilnya ya postingan-postingan blog ini. ini adalah hasil nglamun kalo guru nerangin IPA. kwkwkwk
bahasanya membuat ah udahlah *ngupil lagi*
@Ditsakus:
wedew, ngupilnya itu lho yg gak bikin kuat. hihihi
keren2 bahasanya sob :) ajarin gue dong >.<
aah bahasanya kok bikin merinding ..
@Yoga:
belajar bersama-sama aja, gimana? aku kan juga masih belajar nih...
*ngeles*
@Galing:
Kok bisa? gimana tuh caranya bikin merindingnya? :D
gaya bahasanya bagus eee :D cocok deh kalo jadi anak sastra =))
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya. Happy blogwalking!