Sederhana

Kadang pikiran-pikiran mempertanyakan, kenapa Tuhan melakukan ini kepadaku, kepada hubungan yang sudah sekian lama aku tunggu-tunggu? Beberapa kali aku menjalin cinta, tetap saja berakhir tanpa ada happy ending di belakangnya.

Kadang menylakahkan Tuhan untuk setiap kegagalan yang terjadi padaku. Kenapa harus dan selalu aku? Tak ada kesempatan bagiku untuk merayakan indahnya menjalin cinta, dan membina sebuah hubungan yang selalu bahagia selamanya seperti dalam dongeng-dngeng yang pernah aku dengarkan saat kecil dulu?

Sungguh, aku lelah jika cerita berakhirnya hubunganku terjadi berkali-kali dan selalu seperti itu. Aku membenci setiap kejadian ketika Tuhan memisahkan hubungan kami. Kenapa harus aku?

Kemudian aku berfkir sekali lagi untuk mempertanyakan kembali, apakah sudah benar pertanyaan dan keluh kesahku untuk Tuhanku? Mungkin alasannya cukup sederhana, dia bukan tercipta untukku dan aku bukan tercipta untuknya.