Nonton Perahu Kertas bareng Someone Special

Hari Minggu kemaren, sepulang acara One Day in English yang diadain di sekolahanku, Javas berkesempatan buat nonton film yang Javas paling tunggu-tunggu selama bulan Ramadhan kemaren, Perahu Kertas. Yup, Perahu Kertas. Film arahan Hanung Bramantyo yang diangkat dari sebuah novel best seller karya Dee ini telah memikatku sampai berhari-hari Javas harus rela menunggu.

Javas nontonnya tidak sendiri, ada someone special yang nemenin Javas buat nonton Perahu Kertas ini. Gak seru kan kalo nonton film bertemakan cinta, tapi nontonnya sendiri? gak banget deh! Tapi Javas pernah lho nonton film sendirian, gak ada teman, apalagi someone special. Tapi itu dulu, dulu banget. Javas aja udah lupa kapan nonton sendiri itu. Tapi yang jelas, nonton sendiri itu gak enak banget! Makanya pas Perahu Kertas ini berlayar, Javas udah cari-cari pasangan buat nonton bareng. Jadi gak sendiri lagi dong!

Tahu gak sih, kalo nonton berdua itu lebih seru? Pokoknya serulah. Yang udah pernah ngrasain pasti tahu gimana serunya. Sebenarnya ini bukan kali pertama sih nonton berdua dengan dia, udah berkali-kali malahan nonton bareng. Kadang film horror, kadang film laga, dan yang paling terakhir kemarin nonton Perahu Kertas ini.  dudududu...

Sebenarnya janjiannya udah lama banget ya... tapi selalu diundur karena belum diputer di bioskop yang sesuai kantong kita-kita (*kantong Pelajar) Pas dia ngasih tau kalo film ini diputer, ternyata Javas sedang di Madura. Jadi gak jadi nonton pas malam minggu dong! heuheu.. tapi gepepe deh, gak bisa malam mingguan, kita kan bisa malam Seninan. Rasanya gak jauh beda, kok. :D

Oke, sekarang review film yang berhasil Javas tonton bareng someone special itu ya... film ini dibuka dengan narasi yang jadi favoritku nih...

“Hai Neptunus, apa kabar di laut biru? Perahu kertas yang kali ini akan membawakanmu kisah tentang perjalanan hatiku…”

Well, Perahu Kertas ini mengisahkan tentang sebuah kisah pasang surut hubungan Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken). Kisah yang bersettingkan kota bandung ini mengangkat kisah anak kuliahan dengan berbagai problematikanya, terutama kisah cinta antara keduanya.

Kugy, gadis cantik yang bercita-cita ingin menjadi penulis dongeng, dia menempuh kuliah di salah satu Fakultas Sastra di kota Bandung. Ia punya kebiasaaan membuat perahu kertas yang kemudian dilarungkannya di sungai. Sedang Keenan, dia adalah pelukis muda berbakat yang dipaksa untuk kuliah di Fakultas Ekonomi oleh ayahnya. Tapi akhirnya dia keluar karena lebih memilih melukis yang menjadi pilihan hidupnya.

Kisah cinta anatara Kugy dan Keenan ini tidak berjalan dengan mulus. Saat pertama kali bertemu, Kugy sedang menjalin kasih dengan Ojos (Dion Wiyoko), pria tampan yang telah ia pacari semenjak SMA. Sedang Keenan, dia sempat dekat dengan Wanda (Kimberly Ryder). Kugy dan Keenan sama-sama saling menyukai dan sama-sama saling menyadari itu tapi keduanya tidak pernah benar-benar bisa saling menyatakan perasaannya. 

Ceritanya pun berkembang dan menjadi semakin rumit karena permasalahn yang diaami oleh para tokoh-tokohnya. Makin seru sih, tapi Javas jadi menebak-nebak karena gak ngerti.

Menurutku film ini cukup menarik ya... tapi partner nontonku yang nemenin nonton film ini justru berkali-kali menguap karena kebosanan. Dari jajaran pemain, jelas, hanya satu pemain aja yang aku kenal dalam film ini, hanya yg memerankan Kugy aja yang Javas tau. Selebihnya Javas tidak tahu. Kalo pun tahu, aku tidak tahu nama mereka karena tidak peduli dengan mereka. 

Dari segi akting, di awal-awal sepertinya Javas belum bisa menikmatinya. Mungkin karena Javas belum membaca novelnya, jadi harus meraba-raba dulu jalan ceritanya. Aktingnya pun ada beberapa yang sedikit tidak natural, tap kemudian mulai sesuai dengan yang diharapkan. Lebih-lebih kesemuanya tertutupi oleh pilihan lagu-lagu yang mengisi film ini dan jalan ceritanya yang mulai menarik. 

Musiknya keren juga lho... gak tau dh siapa yang buat, yang jelas tiap adegan pas aja githu dengernya. Lagu-lagu yang mengiringi juga ada beberapa yang Javas suka, tapi gak tahu judulnya. :(

Oiya, rada susah ya ternyata membuat review filmnya. Lebih enakan menikmatinya daripada menuliskannya. Tapi lebih enakan lagi kalo nontonnya berdua. hahaha

Udahan aja ya... Meski agak telat, tapi gapapa, kan? Karena film ini terbagi menjadi dua bagian, tentu saja tidak begitu bisa menikmati secara keseluruhan. Apalagi yang udah membaca novelnya, pasti banyak yang kecewa. Tapi gepepe deh!

Dan satu hal yang aku suka saat endingnya, kata-kata yang diucapkan Kugy itu lho... sesuatu banget!

“Hai Nus, manusia satu itu muncul lagi. Apa kabar ya dia? Tunggu perahu kertasku ya.. cerita ini belum usai…,”

Oke, kelar nontonnya. Abis nonton, kita kluar bioskop dan nyari tongkrongan buat nongkrong bareng. Masih belum pengen berpisah ceritanya. Ya udah,  kita beli jagung bakar berdua. Ngobrol panjang lebar ampe jam 9 malam, sambil liat kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. abis itu, pulang deh! 

Udah, githu aja cerita nonton barengnya. Yang jelas sih udah sering nontonnya, cuma baru ali ini aja bisa cerita. Maaf untuk para Jomblowan-jomblowati kalo postingan kali ini berdampak buruk dengan suasana hati kalian. Javas gak maksud buat pamer kemesraan, kok. Cuma pengen cerita aja, kalo nonton berdua itu asyik banget. *eh

Kira-kira, nanti akan nonton apa lagi bareng dia ya....  Ada ide?


.