Kita mungkin sudah tak bercakap-cakap berbulan-bulan lamanya,
tapi suaramu masih saja terngiang-ngiang di telingaku.
Mungkin secara kasat mata kita tak lagi bisa duduk bersama seperti dulu,
tapi setiap hari, setiap waktu, setiap tempat aku melihatmu.
Tak bersamamu sebenarnya tak membuatku sedih,
tapi menunggumu yang sangat panjang itulah yang membuatku kehilangan kebahagianku.
Melupakanmu adalah hal yang ingin aku lakukan,
tapi hatiku dan otakku tak sejalan.
Kamu mungkin bukan bagian dari masa depanku,
tapi tak satu pun orang yang bisa melepaskanku dari memikirkanmu.
*